Pages - Menu

Tuesday, 22 February 2011

Landasan Sosiologis dan Antropologis Pendidikan


A. Individu, Masyarakat, dan Kebudayaan
            Terdapat empat unsur di daam masyarakat yaitu:
1)      Manusia (individu-individu) yang hidup bersama
2)      Melakukan interaksi sosial dalam waktu yang cukup lama
3)      Mereka mempunyai kesadaran sebagai suatu kesatuan
4)      Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.
            Antara individu, masyarakat dan kebudayaannya tak dapat dipisahkan. Hal ini sebagaimana kita maklumi bahwa setiap individu hidup bermasyarakat dan berbudaya, adapun masyarakat itu sendiri terbentuk dari individu-individu. Masyarakat dan kebudayaan mempengaruhi individu, sebaliknya masyarakat dan kebudayaan dipengaruhi pula oleh individu-individu yang membangunnya.
            Struktur Sosial, Status, dan Peranan. Dalam struktur sosial tersebut setiap individu mempunyai kedudukan (statu) dan peranan (role) tertentu.
            Interaksi Sosial, Tindakan Sosial, Konformitas, Penyimpangan Tingkah Laku/Sosial, dan Kontrol Sosial. Dalam rangka memenuhi kebutuhan atau untuk mencapai tujuan-tujuannya,setiap individu maupun kelompok melakukan interaksi sosial,adapun dalam interaksi sosial tersebut mereka melakukan berbagai tindakan sosial, yaitu perilaku individu yang dilakukan dengan mempertimbangkan dan berorientasi kepada perilaku orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.

B. Pendidikan: Sosialisasi dan Enkulturasi
            Upaya Mempertahankan Kelangsungan Eksistensi Masyarakat dan Kebudayaan. Terhadap generasi mudanya masyarakat anatara lain melakukan apa yang di dalam sosiologi disebut sosialisasi (socialization), atau apa yang di dalam antropologi disebut enkulturasi (enculturation). Berbagai peranan harus dielajari oleh anak (individu anggota masyarakat) melalui proses sosialisasi; adapun mengenai kebudayaan perlu dielajarinya melalui enkulturasi.
            Sosialisasi dan Enkulturasi. Efinisi sosialisasi menekankan kepada pengambilan peranan, sedangkan definisi enkulturasi menekankan kepada  perolehan kompetensi budaya.
            Pendidikan. Pendidikan diuapayakan antara lain agar peserta didik mampu hidup bermasyarakat dan berbudaya.

C. Pendidikan sebagai Pranata  Sosial
            Pranata Sosial. Perilaku terpola  yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan dasarnya (basic needs).
            Jenis Pranata Sosial. Terdapat berbagai pranata sosial antara lain: pranata ekonomi, pranata politik, pranata agama, pranata pendidikan, dsb.
            Pranata pendidikan merupakan salah satu pranata sosial dalam rangka proses sosialisasi dan/atau enkulturasi untuk mengantarkan individu ke dalam kehidupan bernasyarakat dan berbudaya, serta untuk menjaga kelangsungan eksisitensi masyarakat dan kebudayaannya.

D. Pendidikan Informal, Formal, dan Nonformal
1. Pendidikan Informal
            Yaitu pendidikan yang berlangsung/terselenggara secara wajar atau secara alamiah di dalam lingkungan hidup sehari-hari.
a. Pendidikan Informal dalam Keluarga
            Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang bersifat universal, artinya terdapat di setiap tempat di mana pun.
            Jenis atau bentuk keluarga. Berdasarkan keanggotaannya, keluarga dibedakan menjadi keluarga batih dan kelurga luas. Berdasarkan garis keturunannya yaitu: keluarga patrilinial, keluarga matrilineal dan keluarga bilateral. Berdasarkan pemegang kekuasaannya: keluarga patriarhat, keluarga matriarhat dan keluarga equalitarian. Berdasarkan bentuk perkawinannya: keluarga monologi, keluarga poligami dan keluarga poliandri. Berdasarkan status sosial ekonominya: keluarga golongan rendah, keluarga golongan menengah dan keluarga golongan tinggi. Berdasarkan keutuhannya: keluarga utuh, bercerai, dan keluarga pecah semu.
            Fungsi keluarga. Anropolog bernama George Peter Murdock mengemukakan empat fungsi keluarga yang bersifat universal:
1. Sebagai pranata yang membenarkan hubungan seksual antara pria dan wanita dewasa berdasarkan pernikahan
2. Mengembangkan keturunan
3. Melaksanakan pendidikan
4. Sebagai kesatuan ekonomi
b. Pendidikan Informal dalam Masyarakat
Pendidikan informal dalam masyarakat antara  lain dapat berlangsung melalui adat kebiasaan, pergaulan anak sebaya, upacara adat, pergaulan di lingkungan kerja, permainan, pagelaran seni dan bahkan percakapan biasa sehari-hari.
2. Pendidikan Formal (Sekolah)                  
            Sekolah sebagai Pranata Sosial. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
            Komponen Sekolah. Tiga komponen utama sekolah yang menjadi syarat agar sekolah dapat melaksanakan fungsi minimumnya yaitu peserta didik, guru dan kurikulim.
Sekolah sebagai Pranata/Lembaga Pendidikan Formal. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah merupakan kesatuan kegiatan-kegiatan menyelenggarakan pembelajaran yang dilakukan oleh para petugas khusus dengan cara-cara yang terencana dan teratur menurut tatanan nilai dan norma yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Formalitas sekolah merembes ke dalam Kurikulum dan Pembelajaran
Formalitas sekolah berakar pada status para individu yang menjadi komponennya, serta nilai dan norma yang serba resmi.Formalitas tersebut merembus ke dalam kurikulum dan cara-cara pembelajaran.
·         Fungsi Pendidikan Sekolah:
1. Fungsi trasmisi kebudayaan masyarakat
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi integrasi sosial
4. Fungsi Mengembangkan kepribadian individu/anak
5. Fungsi mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan
6.Fungsi inovasi
·         Perbedaan Sosialisasi di Sekolah dan di dalam Keluarga:
1. Kemandirian (independence)
2. Prestasi (achievement)
3. Universalisme (uiversalism)
4. Specifity (spesifity)
3. Pendidikan Nonformal
             Definisi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
Fungsi. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik degan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan ketrampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesioanal.
Lingkup. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, anak usia dini, kepemudaan, pemberdayaan perempuan, keaksaraan, ketrampilan dan pelatihan kerja, kesetaraan.
Satuan Pendidikan. Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, pelatiahan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim serta satuan pendidikan yang sejenis.

E. Pendidikan, Masyarakat dan Kebudayaan
            Terdapat hubungan Timbal balik antara Pendidikan dengan masyarakat dan Kebudayaannya. Pranata pendidikan mengambil masukan input dari masyarakat dan kebudayaannya, serta memberikan out put kepada masyarakat.

F. Pola-Pola Kegiatan Sosial Pendidikan
Ada tiga pola kegiatan sosial pendidikan yaitu: 1. Pola Nomothetis, 2. Pola  Ideografis, 3. Pola Transaksional.

G. Pola Sikap Guru kepada Siswa dan
 Implikasinya terhadap Fungsi dan Tipe Guru, terdapat tiga pola, yaitu:
Pola Pertama:  sebagai penjinak atau penggembala singa (“lion timer”)
Pola Kedua: Sebagai penghibur atau “entertainer”
Pola Ketiga: Sebagai “guru romantik” (romantic)

No comments:

Post a Comment