Apresiasi berasal dari bahasa latin appretiatus yang lebih kurang mempunyai arti mengerti serta menyadari sepenuhnya hingga mampu menilai semestinya. Dalam hubungannya dengan seni kata apresiasi mempunyai arti mengerti dan menyadari tentang hasil karya seni serta menjadi peka terhadap nilai estetisnya, sehingga mampu menikmati dan menilai karya seni tersebut. Dalam pengertian yang lebih luas, apresiasi dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang menikmati, mengamati, menghayati serta menilai sekaligus memberi masukan berupa kritikan yang objektif tanpa kehilangan rasa simpati terhadap sebuah karya seni. Apresiasi mempunyai tiga tingkatan, yaitu apresiasi empatik, apresiasi estetis, dan apresiasi kritis.
- Apresiasi empatik adalah apresiasi yang hanya menilai baik dan kurang baik hanya berdasarkan pengamatan belaka. Apresiasi atau penilaian ini bias any dilakukan oleh orang awam yang tidak punya pengetahuan dan pengalaman dalam bidang seni.
- Apresiasi estetis adalah apresiasi untuk menilai keindahan suatu karya seni. Apresiasi pada tingkat ini dilakukan seseorang setelah mengamati dan menghayati karya seni secara mendalam.
- Apresiasi kritis adalah apresiasi yang dilakukan secara ilmiah dan sepenuhnya bersifat keilmuan dengan menampilkan data secara tepat, dengan analisis, interpretasi, dan peneilaian yang bertanggung jawab.
Apresiasi ini biasanya dilakukan oleh para kritikus yang memang secara khusus mendalami bidang tersebut. Dalam suatu apresiasi akan terjalin komunikasi antara si pembuat karya seni (seniman) dengan penikmat karya seni (apresiator). Dengan adanya komunikasi timbal-balik ini, seniman diharap mampu mengembangkan kemampuannya untuk dapat membuat karya seni yang lebih bermutu.
Sumber :
Arini, Sri Hermawati Dwi dkk, 2008, Seni Budaya Jilid 2 untuk SMK, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 310.
No comments:
Post a Comment