PENGERTIAN PENDIDIKAN
M. J. Langeveld (1957)
Pendidikan adalah setiap pergaulan yang terjadi antara orang dewasa dengan anak-anak merupakan lapangan dalam suatu keadaan dimana pekerjaan mendidik itu berlangsung.
1. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003
Pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif menegmbangkan potensi dirinya secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,penegndalian diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pengertian Pendidikan Berdasarkan Ruang Lingkup
Pengertian pendidikan berdasarkan ruang lingkup dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu pendidikan maha luas, pendidikan secara sempit, dan pendidikan dalam arti luas terbatas.
Pengertian Pendidikan Maha Luas
Pengertian pendidikan maha luas naksudnya, pendidikan adalah hidup, pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup,pendidikan adalah segala sesuatu hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu.
Tujuan pendidikan secara luas terarah oada apa yang ingin dicapai selama hidup atau sama dengan tujuan hidup.
Pengertian Pendidikan Secara Sempit
Pengertian pendidikan secara sempit adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga formal. Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadrna penuh terhadap hubungan dan tugas social (Redja Mulyahardjo,2201:6)
Jadi pendidikan hanya mengembangkan kemampuan-kemampuan tertentu sesuai dengan kewenangan sekolah melaksanakan program kurikulum dan program-program lainnya untuk kelancaran proses pembelajaran.
Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Ilmiah
Cici-ciri pendekatan ilmiah dalam pendekatan adalah:
• analisis,maksudnya sesuatu hal dalam unsur lebih kecil dari batas ilmu tertentu;
• deskriptif;menggambarkan secara terperinci unsure kependidikan sebagai objek penyelidikan;
• empiris;mengungkap prinsip pendidikan berdarkan peristiwa dalam dunia pendidikan mengguanakan prosedur cermat,ternecana,melalui pendirian dan pikiran logis;
• mulai dengan asumsi.
Henderson (1960:13) menyebutkan ada dua pendekatan dalam pendidikan, yaitu pendekatan filsafat yang diginakan dalam pendidikan dan pendekatan ilmiah yang digunakan dalam pendidikan
Pengertian pendekatan berdasarkan pendidikan ilmiah artinya berdasarkan pada kajian setiap karakateristik keilmuan dari setiap disiplin ilmu yang dipersembahkan terhadap pendidikan
Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sosiologis
Disiplin ilmu juga menopang terhadap pendidikan adalah sosiologi, yaitustudi tentang inetraksi antara individu dalam kehidupan bermasyarakat. Selo Soemardjan (1972:14) menyebutkan ilmu yang empelajari struktur social, proses-proses social, termasul perubahan-perubahan sosial.
Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Psikologi
Psikologi adalah studi tentang kegiatan-kegiatan atau tingkah laku individu dalam keseluruhan ruang hidupnya, dari dalam kandungan sampai balita, dari masa kanak-kanak sampai dewasa, serta ,masa tua, (Wood Ward dan Marquis) yang diungkapkan Redja Mudyaharjo (2001:20).
Pengertian pendidikan adalah personalisasi peranan (personalization of rules) atau dapat dikatakan pula bahwa pengertian pendidikan dari sudut pandang psikologis adalah individualisasi atau proses pengembangan individu.
Ada beberapa pendapat tentang karakteristik masyarakat yang dihimpun oleh Redja Mudyaharjo (2002:22) antara lain : (1) Pengalaman kita dengan orang lain disekitar kita,(2) Tingkah laku kelompok, (3) Interaksi dan interelasi-interelasi manusia, (4) Sebuah system, dan (5) Sebuah kelompok dengan suatu budaya yang teroganisasi untuk memberikan kepuasan bagi kebutuhan-kebutuhan dan kepentinga-kepentingan semua orang. Melalui pendekatan ini pengertian pendidikan adalah proses sosialisasi individu (socialization of personality) atau dengan kata lain proses menjadikan anggota masyarakat yang diharapkan (sosialisasi)
Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Politik
Pendidikan dipandang dipandang dari sudut politik mengarah pada ketatanegaraan dalam berbangsa dan bernegara. Politik atau ilmu politik dalam hubungan dengan pendidikan merupakan dasar dalam pengelolaan pendidikan secara makro, karena mau tidak mau siatem pendidikan yang dianut akan selalu tergantung pada sendi-sendi politik yang dilakukan dalam satu kurun pemerintahan yang memegang kekuasaan. Demikian juga politik satu Negara akan berdampak pada terjalinnya kerjasama internasiomal di bidang pendidikan, pendidikan politik dan pentingnya pendidikan kewarganegaraan. Pengertian pendidikan dari sudut pandang ilmu politik atau politika adalah civilisasi atau proses menjadi warga Negara yang diharapkan.
Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Ekonomi
Pendidikan dipandang dai sudut pandang ekonomi mengarah pada upaya-upaya dalam mencapai kemakmuran manusia
Pendidikan ditinjau dari sudut mikro ekonomi adalah profesionalisai, artinya bagaimanakah modal yang telah ditanam dalam pendidikan dapat diperoleh keuntungannya menjadi manusia yang professional
Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sistem
Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh. (Tatang M. Amirin, 1992:10)
Adapun Redja Mudyahardjo (2001:43) mengungkapkan tentang unsur-unsur system ditinjau dari sudut input atau masukan, proses, dan output atau hasil, gambarannya adalah sebagai berikut:
1. Masukan (input), adalah sumber-sumber yang ada dalam lingkungan atau suprasistem yang masuk dalam system, terdiri dari:
a. Informasi: informasi produk dan informasi operasional
b. Energi dan tenaga
c. Bahan-bahan
2. Proses atau transformasi
Proses atau pengubahan masukan olahan menjadi hasil produksi atau jasa, yang dilakukan oleh manusia, atau mesin-mesin, atau manusia dengan mesin, terdiri dari:
a. Proses manajemen
b. Proses fungsional
c. Proses fungsional silang
3. Output atau hasil
Keluaran barang atau jasa yang digunakan lingkungan.
Menoleh tentang klasifikasi sistem yang diutarakan oleh William A Shode, Dan Vaich Jr (1974) sebagaimana diungkap oleh Tatang M Amirin (1992), diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sistem dipandang dari sudut wujudnya, terdiri dari:
a. Sistem fisik, merupakan system yang ada dengan sendirinya di muka bumi secara fisik, seperti system tata surya.
b. Sistem biologic, merupakan system makhluk hidup seperti: manusia, hewan, tumbuhan, dan sebagainya.
c. Sistem social, merupakan system dalam kelompok manusia, seperti: keluarga, perkumpulan, dan sebagainya.
2. Sistem dipandang dari sudut asal-usulnya, terdiri dari:
a. Sistem alamiah, merupakan system benda-benda atau peristiwa-peristiwa alamiah, baik fisik maupun biologic.
b. Sistem buatan manusia, merupakan system yang dirancang, dilaksanakan dan dikendalikan oleh manusia.
3 Sistem dipandang dari sudut hubungannya dengan lingkungan, terdiri dari:
a. Sistem terbuka, merupakan system yang selalu menerima pengaruh dan masukan dari lingkungan.
b. Sistem tertutup, merupakan system yang tidak berhubungan dengan lingkungannya.
Sistem bergerak dinamis dalam masyarakat. Masyarakat adalah suprasistem bagi system-sistem tersebut, termasuk system pendidikan. Sistem pendidikan menerima masukan dari masyarakat, berupa input mentah (raw input) berupa calon peserta didik, input lingkungan (environmental input) berupa tujuan pendidikan, filsafat pendidikan, aspirasi masyarakat, tuntutan pembangunan masyarakat, dan input instrumental (pendidik, kurikulum, buku, sarana dan prasarana pendidikan).
Proses pendidikan merupakan proses transformasi yaitu interaksi fungsional antar berbagai komponen input dalam mengubah masukan mentah menjadi suatu hasil (output) yang diharapkan. Setelah mengalami proses transformasi (proses belajar dan mengajar, bimbingan, latihan, ujian, dan lain-lain), maka system pendidikan menghasilkan output berupa manusia yang telah terdidik, yang telah berubah meningkat kualitasnya dalam aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap/nilai. Selanjutnya output itu dapat memberikan umpan balik bagi system pendidikan agar diadakan perubahan/modifikasi dalam pelbagai strateginya dalam rangka mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
Pendidikan sebagai suatu system sebagaimana diungkap oleh Redja Mudyahardjo (2001:51-53) gambarannya adalah sebagai berikut:
1. Masukan Pendidikan (input)
a. Informasi
1) Informasi produk, berupa informasi tentang peserta didik/siswa.
2) Informasi operasional, seperti: informasi tentang penduduk, barang-barang yang digunakan dalam pendidikan, pengetahuan/ilmu, dan sebagainya.
b. Energi/ Tenaga
Masukan tenaga yang terlibat dalam pendidikan, seperti: tenaga kependidikan/guru, penduduk yang terlibat dalam system pendidikan.
c. Bahan-bahan
Sumber-sumber bukan manusia yang terlibat dalam system pendidikan adalah Barang-barang produksi dan Penghasilan nasional (APBN, APBD) yang disediakan untuk pendidikan.
2. Transformasi
a. Komponen
o Tujuan pendidikan
o Organisasi pendidikan
o Masa pendidikan
o Program isi pendidikan
o Prasarana pendidikan
o Sarana dan teknologi pendidikan
o Biaya pendidikan
o Tenaga pendidikan
o Peserta didik
b. Bentuk transfortasi
Transformasi administrative/manajerial pendidikan dan Transformasi operasional/teknis pendidikan
3. Hasil
a. Orang-orang terdidik yang mempunyai kemampuan: kognitif, afektif, dan psikomotor.
b. Orang-orang terdidik dapat berperan sebagai:
1) Seseorang yang mau mengembangkan kemampuannya/terus belajar.
2) Seseorang menjadi anggota keluarga yang baik, menjadi warga Negara yang baik, anggota masyarakat yang baik, dan sebagainya.
3) Menjadi hamba Tuhan yang baik..
Pendidikan adalah keseluruhan yang terintegrasi dari setiap aspek pendidikan, mulai dari input yang diproses oleh komponen-komponen pendidikan yang berhubungan satu sama lain yang sesuai dengan fungsinya masing-masing berjalan seiring seirama dalam mencapai tujuan pendidikan (output pendidikan), yaitu manusia terdidik yang mempunyai kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.
No comments:
Post a Comment