Pages - Menu

Thursday, 3 March 2011

pengertian dasar dan prosedur analisis fonemik

a. Definisi Fonem dan Jenisnya
     Fonem adalah kesatuan bunyi terkecil suatu bahasa yang berfungsi membedakan makna. Satu-satunya cara yang bisa ditempuh untuk membedakan kesatuan bunyi terkecil mana yang berfungsi membedakan makna adalah dengan melakukan pembuktian secara empiria, yaitu dengan membandingkan bentuk-bentuk linguistic bahasa yang diteliti.
    Pengertian fonem juga bisa diarahkan pada distribusinya yaitu perilaku bentuk linguistic terkecil dalam bentuk linguistic yang lebih besar.
    Bunyi-bunyi yang mempunyai kesamaan fonetis dan masing-masingnya berdistribusi komplementer merupakan alofon dari fonem yang sama.\
       Sebagai bentuk linguistic terkecil yang membedakan makna, wujud fonem tidak hanya berupa bunyi-bunyi segmental 9baik vocal maupun konsonan), tetapi bisa juga berupa unsure-unsur suprasegmental (baik nada, tekanan, durasi, maupun jeda). Walaupun kehadiran unsure-unsur suprasegmetal ini tidak bisa dipisahkan dengan bunyi-bunyi segmental, selama ia bisa dibuktikan secara empiris sebagai unsure yang bisa membedakan makna, ia juga dapat disebut fonem.
b. Dasar-dasar Analisis Fonem
    Dasar-dasar analisis fonem adalah pokok-pokok pikiran yang dipakai sebagai pegangan untuk menganalisis fonem-fonem suatu bahasa. Pokok-pokok pikiran ini bisa juga disebut dengan premis-premis. Pokok-pokok pikiran atau premis-premis yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Bunyi-bunyi suatu bahasa cenderung dipengaruhi oleh lingkungannya
2. Sistem bunyi suatu bahasa berkecenderungan bersifat simetris
3. Bunyi-bunyi suatu bahasa cenderung berfluktuasi
4. Bunyi-bunyi yang mempunyai kesamaan fonetis digolongkan tidak berkontras apabila berdistribusi komplementer dan/atau bervariasi bebas
5. Bunyi-bunyi yang mempunyai kesamaan fonetis digolongkan ke dalam fonem yang berbeda apabila berontras dalam lingkungan yang sama atau mirip
c. Prosedur Analisis Fonem
Berikut ini adalah prosedur yang banyak dilakukan para linguis dalam analisis fonem terhadap bahasa yang diteliti.
1. Mencatat korpus data setepat mungkin dalam transkripsi fonetis
2. Mencatat bunyi yang ada dalam korpus data ke dalam peta bunyi
3. Memasangkan bunyi-bunyi yang dicurigai karena mempunyai kesamaan fonetis
4. Mencatat bunyi-bunyi selebihnya karena tidak mempunyai kesamaan fonetis
5. Mencatat bunyi-bunyi yang berdistribusi komplemeter
6. Mencatat bunyi-bunyi yang bervariasi bebas
7. Mencatat bunyi-bunyi yang berkontras dalam lingkungan yang sama (identis)
8. Mencatat bunyi-bunyi yang berkontras dalam lingkungan yang mirip (analogis)
9. Mencatat bunyi-bunyi yang berubah karena lingkungan
10. Mencatat bunyi-bunyi dalam inventori fonetis dan fonemis, condong menyebar secara simetris
11. Mencatat bunyi-bunyi yang berfluktuasi
12. Mencatat bunyi-bunyi yang selebihnya sebagai fonem tersendiri

Sumber: Muslich, Mansur. 2008. Fonologi Bahasa Indonesia: Tinjauan Deskriptif Sistem Bunyi Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Askara

No comments:

Post a Comment