KARAKTERISTIK RANCANGAN PENEITIAN EKSPERIMEN
PERBEDAAN RANCANGAN PENELITIAN OBSERVASI DAN EKSPERIMEN
- Pada penelitian observasional, faktor penyebab terjadi secara alamiah, peneliti hanya mengamati (mendata) faktor penyebab dan akibat
- Pada penelitian eksperimental, faktor penyebab diberikan/dilakukan oleh peneliti, setelah itu diamati (didata) akibatnya
KARAKTERISTIK RAGAM RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMEN
Non Eksperimental
- Hanya Pasca Intervensi
- Praintervensi – pascaintervensi
- Perbandingan Kelompok Statik
Penelitian Eksperimental
- Praintervensi – pascaintervensi dengan kelompok kontrol
- Pasca intervensi dengan kelompok kontrol
Eksperimental Semu (Quasy)
- Rancangan deret berkala
- Praintervensi – pascaintervensi dengan sampel terpisah
- Praintervensi – pascaintervensi dengan kelompok kontrol tanpa randomisasi
PERBEDAAN MACAM RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMEN
Syarat rancangan eksperimental murni adalah:
- Ada kelompok studi dan kelompok kontrol
- Pemilihan kelompok studi dan kelompok kontrol dilakukan secara randominasi
- Ada perlakukan dari peneliti untuk kelompok studi
- Membandingkan hasil antara kelompok studi dan kelompok kontrol (tanpa perlakuan)
- Pada Quasy Experiment, pemilihan kontrol dan kelompok studi tidak dilakukan secara randomisasi
- Pada Non Experiment, tidak ada kelompok kontrol, maka tidak dapat dimasukan penelitian experimental, pada beberapa buku ada yang memasukan Quasy Experiment
RANDOMISASI
- Randomisasi merupakan syarat penelitian eksperimental
- Randomisasi bertujuan agar terjadi komparabilitas (validitas interna) antara kelompok studi dan kontrol sama
- Randomisasi tidak sama dengan pengambilan sampel secara random
MACAM RANDOMISASI
- Acak Sederhana (Simple Randomization)
- Randomisasi dengan Blok (Bloked Randomization)
- Acak Stratifikasi (Stratified Randomization)\
ONE SHOT CASE STUDY
- Desain eksperimental yang paling sederhana disebut One Shot Case Study .
- Desain ini digunakan untuk meneliti pada satu kelompok dengan diberi satu kali perlakuan dan pengukurannya dilakukan satu kali.
- Diagramnya adalah sebagai berikut:
- X O ( x= intervensi, O= pengambilan data)
ONE GROUP PRE-TEST – POST-TEST DESIGN
- Merupakan perkembangan dari desain One Shot Case Study .
- Pengembangannya ialah dengan cara melakukan satu kali pengukuran didepan (pre-test) sebelum adanya perlakuan (treatment) dan setelah itu dilakukan pengukuran lagi (post-test).
- Desainnya adalah sebagai berikut:
- O1 X O2
DESIGN TIME SERIES
- Pengembangan dari One Group Pre-test – Post-test Design adalah Design Time series, jika pengukuran dilakukan secara beulang-ulang dalam kurun waktu tertentu.
- Maka desainnya menjadi seperti di bawah ini:
- O1 O2 O3 X O4 O5 O6
- Pada desain time series, peneliti melakukan pengukuran di depan selama 3 kali berturut, kemudian dia memberikan perlakuan pada obyek yang diteliti. Kemudian peneliti melakukan pengukuran selama 3 kali lagi setelah perlakuan dilakukan.
STATIC GROUP COMPARISON
- Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih sebagai obyek penelitian.
- Kelompok pertama mendapatkan perlakuan sedang kelompok kedua tidak mendapat perlakuan.
- Kelompok kedua ini berfungsi sebagai kelompok pembanding / pengontrol.
- Desainnya adalah sebagai berikut:
- X O1
- O2
POST TEST ONLY CONTROL GROUP DESIGN
- Desain ini merupakan desain yang paling sederhana dari desain eksperimental sebenarnya (true experimental design), karena responden benar-benar dipilih secara random dan diberi perlakuan serta ada kelompok pengontrolnya.
- Desainnya adalah sebagai berikut:
- ( R ) X O1
- ( R ) O2
PRE-TEST – POST – TEST CONTROL GROUP DESIGN
- Desain ini merupakan pengembangan design Post Test Only Control Group Design.
- Perbedaannya terletak pada baik kelompok pertama dan kelompok pengontrol dilakukan pengukuran didepan (pre-test).
- Desainnya adalah sebagai berikut:
- ( R ) O1 X O2
- ( R ) O3 O4
SOLOMON FOUR GROUP DESIGN
- Desain ini merupakan kombinasi desain Post Test Only Control Group Design dan Pre-test – Post – test Control Group Design yang merupakan model desain ideal untuk melakukan penelitian eksperimen terkontrol.
- Peneliti dapat menekan sekecil mungkin sumber-sumber kesalahan karena adanya empat kelompok yang berbeda dengan enam format pengkuran.
- Desainya adalah sebagai berikut:
- ( R ) O1 X O2
- ( R ) O3 O4
- ( R ) X O5
- ( R ) O6
DAFTAR PUSTAKA
- Black A James & Dean J. Champion, 1999, Metode dan Masalah Penelitian Sosial, Bandung, PT Refika Aditama.
- Furchan Arief, 1982, Pengantar Penelitian Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional.
- Budiarto, 2004, Metodologi Penelitian Kedokteran, Sebuah Pengantar, Jakarta, EGC
No comments:
Post a Comment