Pages - Menu

Thursday, 23 June 2011

Penggolongan Kata Menurut Madong Lubis (1954)


1.    Kata benda
·         Menyatakan benda yang berwujud, 1. nama jenis, misalnya kuda, kursi, buku; 2. nama sendiri, misalnya Kalimantan, Hamid, Semeru; 3. nama zat, misalnya air, timah, kapur; 4. nama himpunan, misalnya hutan, lautam, belukar.
·         Menyatakan benda tidak berwujud, misalnya hukuman, kehendak.
2. Kata kerja
     Ialah kata yang menyatakan perbuatan, misalnya makan, pergi, berlari.
3. Kata sifat
     Ialah kata yang menyatakan sifat atau hal, misalnya murah, tinggi, besar.
4. Kata pengganti dan penunjuk benda
·         Pengganti badan, 1. badan pertama, misalnya aku, saya; 2. badan kedua, misalnya engkau, kamu; 3. badan ketiga, misalnya ia.
·         Pengganti pertanyaan, misalnya apa, siapa, bagaimana.
5. Kata bilangan
·         bulat (biasa), misalnya satu, dua, tiga.
·         pecahan, misalnya dua pertiga, seperdua, dua setengah.
·         penunjuk taraf (tingkat), misalkan kesatu, kedua.
·         Kurang tentu, misalkan semua, sekalian, sedikit, beberara.
·         Kata-kata penyukat, misalnya rupiah, jam, menit, orang.
6. Kata tambahan
·         Berdasarkan kata yang diterangkan:
ü  menerangkan kata kerja, misalkan rajin-rajin belajar.
ü  Menerangkan kata sifat, misalnya tinggi benar.
ü  Menerangkan bilangan, misalnya hampir seribu.
ü  Menerangkan kata penyelit, misalnya tepat di muka.
·         Berdasarkan artinya:
ü  penunjuk tempat, misalnya di mana, ke sana, di bawah.
ü  penunjuk waktu, misalnya tengah, sedang, manakala.
ü  Penunjuk keadaan, misalnya demikian, hati-hati.
ü  Penunjuk taraf, misalnya kurang, agak, benar.
ü  Penunjuk sikap, (a) kepastian, misalnya sungguh, bahkan; (b) menidakkan, misalnya tidak, bukan; (c) kebimbangan, misalnya mungkin, barangkali; (d) pengharapan, misalnya moga-moga, hendaknya, dan sebagainya.
7. Kata penyelit (perangkai)
·         Kata penyelit yang sebenarnya, misalnya di, ke, dari.
·         Kata penyelit berpadu, misalnya di sekolah, ke kantor.
8. Kata penghubung
·         Penujuk himpunan, misalnya dan, lagi, serta, maka.
·         Penunjuk waktu,  misalnya apabila, tatkala, setelah, sehabis.
·         Penunjuk sebab, misalnya sebab, karena, oleh karena.
·         Penunjuk maksud dan akibat, misalnya agar, jadi, supaya.
·         Penunjuk pertentangan, misalnya walaupun, meskipun.
·         Penunjuk syarat, misalnya kalau, jikalau, niscaya.
·         Kata penghubung yang sukar ditentukan jenisnya, misalnya maka, bahwa, syahdan, arkian, adapun, dan sebagainya.
9. Kata seru
·         Kata tiruan bunyi, misalnya ting, bur, bam, ngeong, embik.
·         Kata ucapan perasaan, misalnya aduh, ai, oi, astaga, ssst.


No comments:

Post a Comment