Pages - Menu

Monday, 19 November 2018

Penggalan Buku Nonfiksi Copycat Marketing 101


Apa yang Dimaksud dengan Kekayaan ”Sejati”?

Kalau untuk menunjukkan bahwa Anda orang kaya Anda harus mengatakannya kepada orang-orang, berarti Anda belumlah benar-benar kaya.
-Joe E. Brown (Pelawak)
Apa yang dimaksud dengan kaya? Maksud saya adalah kaya dalam arti yang sesungguhnya, yakni benar-benar kaya? Tentunya kata kaya ini bisa kita artikan dengan cara yang berlainan, bergantung pada interpretasi dari setiap
orang. Akan tetapi, bagi saya sendiri, yang dimaksud dengan kaya bukanlah hanya karena kita bisa membeli semua yang diinginkan (meskipun harus diakui, alangkah senangnya kalau kita bisa seperti itu!). Untuk saya, kaya yang sesungguhnya adalah kalau kita memiliki kebebasan.
Untuk jelasnya, berikut ini adalah definisi saya pribadi mengenai apa yang dimaksud dengan kaya. Dalam definisi saya ini sudah tercakup semua hal paling positif yang akan kita peroleh  alau kita berhasil menjadi orang yang benar-benar kaya:
Yang dimaksud dengan kaya adalah kalau kita memiliki cukup uang dan cukup waktu untuk melakukan apa yang kita inginkan, kapan pun kita mau.
Nah! Sekarang, apa pendapat Anda? Apakah menurut Anda Bill Gates, yang sudah jelas-jelas adalah orang yang superkaya raya, mempertahankan profesinya sebagai pemilik dan pucuk pimpinan Microsoft karena dia terpaksa atau karena memang dia menginginkannya? Yang jelas, Bill Gates memiliki cukup uang dan cukup waktu untuk melakukan apa saja yang dia inginkan, kapan saja dia mau, karena ia sudah berhasil menjadikan dirinya sebagai seorang kaya sejati. Oleh karena itu, dia tidak hanya menjadikan dirinya orang yang berpenghasilan besar saja. Dengan demikian, kita baru bisa dikatakan kaya sejati kalau kita bisa mendapatkan kita bisa mendapatkan kebebasan.
Kekayaan Berarti Memiliki Kebebasan untuk Memilih
Chuck Feeney adalah juga orang kaya raya seperti halnya Bill Gates. Sebagai pendiri ratusan buah toko bebas pajak di bandara-bandara seluruh dunia, Feeney adalah jelas orang yang superkaya raya. Lebih tepatnya dia adalah mantan orang superkaya raya. Hal ini karena pada tahun 1984, ia telah menyumbangkan 99,5% dari kekayaannya yang berjumlah 3,5 milyar dolar kepada sebuah yayasan sosial. Sekarang ini, dia giat menyumbangkan waktu dan uangnya untuk tujuan-tujuan sosial di seluruh dunia.
Baik Bill Gates maupun Chuck Feeney memahami benar bahwa yang dimaksud dengan kaya yang sejati itu adalah kalau kita memiliki kebebasan sepenuhnya untuk memilih cara kita meluangkan waktu dan uang kita. Sementara Gates memilih untuk meluangkan waktunya dengan menciptakan lebih banyak lagi kekayaan, Feeney memilih meluangkan waktunya dengan jalan menyumbangkan kekayaannya. Hal yang memungkinkan kedua orang tersebut bias memilih jalan hidupnya masing-masing adalah karena keduanya memang samasama benar-benar kaya.
Luangkahlah Waktu Anda dengan Bijak
Kebanyakan orang mengira bahwa yang dimaksud kekayaan sejati adalah jika memiliki banyak uang sehingga bisa membeli segala yang diinginkan. Akan tetapi, orang yang bijak memahami betul bahwa kaya yang sejati bukan hanya berarti kita bisa lebih banyak membeli sesuatu. Menurut mereka, kaya sejati itu juga jika kita bisa lebih banyak waktu untuk melakukan apa yang ingin kita lakukan.
Coba Anda renungkan sejenak. Bayangkan kalau kita sudah tua nanti. Rambut kita sudah mulai beruban dan kita sedang duduk di depan rumah jompo. Saat itu, kita sedang berpikir ke belakang, tentang waktu-waktu yang telah kita lewatkan dalam hidup ini. Menurut Anda, hal-hal apa saja yang lebih kita sesali? Apakah kita lebih menyesal karena kita tidak bisa membeli rumah yang lebih bagus? Atau, kita lebih menyesal karena kita tidak bisa meluangkan lebih banyak waktu dengan anak-anak ketika mereka masih kecil?
Lalu, hal mana yang lebih Anda sesali? Tidak bekerja sungguh-sungguh di kantor sehingga karir kita kurang maju? Atau menyesal karena tidak bisa meluangkan cukup waktu untuk orang tua kita, atau untuk teman-teman kita pada saat mereka membutuhkan kita?
Waktu adalah suatu komoditas yang sangat berharga, bahkan jauh lebih berharga daripada emas sekalipun. Karena, setelah waktu berlalu maka waktu itu tidak pernah akan kembali lagi! Contohnya, jika mobil kita rusak, kita bisa saja membeli mobil yang baru. Kalau Anda kehilangan Anda kehilangan pekerjaan, Anda bisa mencari pekerjaan lainnya. Kalau Anda kehilangan uang karena bisnis Anda gagal, Anda bisa mencari uang dengan cara lain. Akan tetapi, Anda tidak
akan pernah mendapatkan waktu Anda kembali kalau sudah telanjur Anda lewatkan dengan sia-sia. Betul, kan? Jadi, jelasnya, kalau waktu sudah berlalu maka waktu itu akan hilang selamanya.
Sebuah peribahasa Cina mengatakan: adalah lebih baik membuang semua kekayaan kita dalam sumur yang dalam, daripada membuang sia-sia sedikit waktu yang kita miliki.
Oleh karena itu, kaya sejati adalah kalau kita bisa memiliki cukup uang dan cukup waktu untuk melakukan apa saja yang kita inginkan, kapan pun kita menginginkannya. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa keuntungan terbesar kalau kita bias menjadi orang kaya sejati adalah bahwa kita akan memiliki kebebasan untuk memilih dengan cara apa kita meluangkan waktu kita.
Menciptakan Penghasilan Merupakan Jebakan bagi Waktu Kita
Mungkin Anda pernah mendengar tentang para dokter atau pengacara yang penghasilannya mencapai $150.000 dolar per tahun. Akan tetapi, ironisnya, ironisnya, mereka sering merasa terjebak dalam menjalani kehidupan ini. Kalau begitu, apakah menurut Anda mereka itu adalah orang-orang yang sedang menciptakan kekayaan sejati? Kalau kita membandingkan dengan definisi yang saya berikan di atas tentang arti kata ”kaya”, jawabannya tentu ”tidak”.
Mengapa demikian? Walaupun banyak profesional berpenghasilan besar dan mempunyai uang untuk membeli dan melakukan apa yang diinginkan, kebanyakan dari mereka tidak punya cukup waktu. Wajar saja sebab mereka harus bekerja habis-habisan. Mereka harus bekerja keras untuk mendapatkan penghasilan agar mereka bisa mempertahankan gaya hidup mereka. Mereka–yang terperangkap dalam pekerjaan, baik pekerjaan yang berpenghasilan rendah maupun yang tinggi–adalah korban-korban dari penciptaan penghasilan, bukan penciptaan kekayaan sejati.
Dengan menciptakan penghasilan, berarti Anda melakukan barter antara
waktu Anda dengan uang yang Anda peroleh. Oleh karena itu, Anda tidak akan
mendapatkan uang kalau tidak bekerja. Baik untuk seorang pengumpul sampah
 yang berpenghasilan hanya $5,15 per jammaupun seorang dokter ahli bedah jantung yang bisa berpenghasilan $5.000 per jam, penciptaan penghasilan itu sama-sama menggunakan sistem barter antara waktu dan uang tadi. Kalau kita bekerja 10 jam, kita bekerja 10 jam, berarti kita akan menerima bayaran sesuai
dengan 10 jam kerja kita.
Hanya sayangnya, penciptaan penghasilan itu bagaikan lingkaran setan. Oleh karena itulah, saya menyebut penciptaan penghasilan ini seperti jebakan barter uang dan waktu. Lebih memprihatinkan lagi, Jika lingkaran setan ini akan berhenti berputar pada saat penghasilan Anda juga berhenti. Artinya, jika pekerja itu sakit, cacat, atau diberhentikan, mereka tidak berpenghasilan lagi.
Kalau Pengeluaran Sama dengan Pemasukan
Sekarang, marilah kita melihat gambaran tentang profesional-profesional yang dianggap ”kaya”. Ambil saja contoh John Smith, M.D., yang penghasilan tahunannya sebesar $150.000. Kalau dibandingkan dengan penghasilan standar kebanyakan orang, jumlah $150.000 pertahun ini sudah sangat besar. Akan tetapi, orang-orang profesional seperti ini lama-kelamaan menjadi begitu bergantung pada penghasilannya demi mempertahankan gaya hidupnya. Mereka ini sudah masuk ke dalam perangkap barter waktu dan uang tadi.
(Sumber: Hedges, Burke, 2001. Copycat Marketing 101, hlm. 29–35)


No comments:

Post a Comment