Pengajaran dan pembelajaran BIPA dalam arti yang sesunguh-sungguhnya dengan rentang waktu yang memadai terjadi biasanya untuk memenuhi permintaan golongan 2) dan 3) yang saya sebut terdahulu : permintaan pengenalan BI tingkat dasar dan permintaan penguasaan BI secara penuh. Sedangkan permintaan golongan 1) biasanya cukup sampai tingkat tahu BI sepotong-potong untuk konteks situasi terbatas tertentu.
Tidak dipungkiri bahwa pendekatan pengajaran dan pembelajaran yang bertujuan penguasaan kompetensi komunikatif kini sudah banyak diikuti. Namun perlu dicamkan apa tujuan utama pembelajar BIPA itu. Kalau kebutuhan pembelajar pertukaran lebih banyak ke arah pemahaman survival Indonesian, tentunya aspek pemahaman ragam fungsional bahasa ujar lebih penting daripada ragam bahasa tulis. Sebaliknya jika tujuan pembelajar pertukaran lebih banyak ke arah pengenalan BI taraf dasar dan taraf penguasaan BI secara penuh, tentunya penyelenggaran pengajaran dan pembelajaran BIPA harus memperhatikan aspek formal-fungsionalnya
Pendekatan komunikatif tidaklah berarti ”pokoknya bisa berkomunikasi” dalam bahasa target tanpa memperhatikan penguasaan aspek formal sistem bahasanya. Dalam pengalaman praktis saya perihal penguasaan aspek formal bahasanya, saya cermati ada manfaatnya secara ekletik meminjam dari pendekatan lain dalam hal membangun pembiasaan diri (habit build up) dalam BI berupa antara lain memperkenalkan pola-pola kalimat BI yang frekuensi pemakaiannya sangat tinggi. Pengenalan suatu pola kalimat kemudian dikaitkan dengan latihan produksi kalimat-kalimat baru berdasarkan pola kalimat utama diajarkan / dilatihkan melalui mekanisme substitusi. Saya tidak sepakat bahwa aktivitas demikian disebut ”pembiasaan membeo” bilamana latihan-latihan dilakukan dengan menggunakan materi ajar yang bermakna dan relevan secara situasional. Penguasaan pembelajar akan pola-pola kalimat bermakna secara fungsional dan situasional dan kemampuan memproduksi kalimat-kalimat baru sesuai makna / pesan yang ingin disampaikan sangat membantu percaya diri pembelajar dalam menggunakan BI.
Daftar Pustaka
Gunawan, Samuel. (..).MERANCANG BIPA SESUAI TUNTUTAN PELANGGAN YANG SANGAT BERAGAM DALAM PROGRAM PERTUKARAN MAHASISWA. samgun@peter.petra.ac.id
Basuki, S. (..) Pengajaran dan Pemerolehan Bahasa Indonesia untuk Orang Asing :
Berbagai Masalah. BIPA Volume I/1.
Bundhowi, M. (..). Komponen Budaya dalam Pengajaran BIPA. BIPA Volume I/1.
Dardjowidjojo, S. (1996). Metode dan keberhasilan Pengajaran Bahasa. Makalah dalam Konferensi Internasioanl II Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (KIPBIPA II). IKIP PADANG.
Abdul-Hamied, F. (..). Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing : Isu dan realita. BIPA Volume I/1.
Lapoliwa, H. (1996). BIPA dan Pembinaan Citra Bahasa Indonesia. Makalah dalam Konferensi Internasioanl II Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (KIPBIPA II). IKIP PADANG.
Puspitorini, D. (1996). Bahasa Indonesia yang Baku dan Nonbaku dalam Pengajaran BIPA di FSUI. Makalah dalam Konferensi Internasioanl II Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (KIPBIPA II). IKIP PADANG.
Riasa, N. (..). Rancangan Pembelajaran Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Asing. BIPA Volume I/1.
Sudaryono. ( ...). Pemakaian “Autentic Materials” dalam Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing. BIPA Volume I/5.
No comments:
Post a Comment