Search This Blog

Thursday 23 June 2011

Penggolongan Kata Menurut C. A. Mees (1957)


1.         Kata benda atau nomen substantivum
Kata benda ialah kata yang menyebut nama substansi atau perwujudan. Kata benda dibedakan menjadi kata benda konkret dan kata benda abstrak, yaitu bisa berupa kata dasar atau kata turunan.
2.         Kata keadaan atau nomen adjectivum
Fungsi kata keadaan:
  • Fungsi predikat, yaitu apabila menduduki fungsi predikat.
  • Fungsi atributif, yaitu apabila terikat pada kata benda.
  • Fungsi substantif, yaitu apabila kata keadaan disubstantifkan oleh kata sandang dan mengganti substantif yang bersangkutan.
3. Kata ganti atau pronominal
Kata ganti adalah kata yang menunjuk, menyatakan, atau menanyakan tentang sebuah substansi. Macam-macam kata ganti:
  • Kata ganti persona, yaitu kata yang mengganti nama persona.
-  kata ganti persona pertama, misalnya aku, saya, kami.
-  kata ganti persona kedua, misalnya engkau, kamu, tuan.
-  kata ganti persona ketiga, misalnya ia, dia, mereka.
  • Kata ganti mendiri ialah kata ganti yang mengganti diri persona itu sendiri, yaitu kata diri dan diri sendiri.
  • Kata ganti penunjuk ialah kata yang menunjuk tempat sesuatu substansi, yaitu kata ini dan itu.
  • Kata ganti relatif ialah kata yang menyatakan perhubungan antara sebuah sustansi dengan kalimat yang menjelaskan, yaitu kata yang.
  • Kata ganti penanya, yaitu yang menyatakan pertanyaan mengenai nama substansi, misalnya kata apa, siapa, dan mana.
  • Kata ganti tak tentu, yaitu kata yang menyatakan suatu substansi yang tak tentu, misalnya kata apa, siapa-siapa, anu, sesuatu.
4. Kata kerja atau verbum
Kata kerja dapat digolongkan ke dalam dua jenis berikut:
  • Kata kerja transitif, yaitu kata kerja yang membutuhkan substantif supaya sempurna artinya.
  • Kata kerja intransitif, yaitu kata kerja yang sudah sempurna artinya, maka tidak dapat dibubuhi substantif sebagai pelengkap.
Selain itu ada kata kerja kopula, yaitu kata kerja yang bertindak sebagai kopula, misalnya kata adalah, jadi, menjadi.
5. Kata Bilangan atau numeri
  • Induk kata bilangan, misalnya kata satu, dua, seratus, lima ribu.
  • Kata bilangan tak tentu, misalnya kata beberapa, segala.
  • Kata bilangan kumpulan, misalnya kata ketiga, berlima.
  • Kata bilangan tingkat, misalnya kata kesatu, kedua, ketiga.
  • Kata bilangan pecahan, misalnya kata dua pertiga, seperdua.
6. Kata sandang atau articulus
Menurut fungsi dan pemakaiannya dibedakan menjadi: (1) kata sandang tentu, yaitu kata yang; (2) kata sandang persona, yaitu kata si dan sang; (3) kata sandang tak tentu, yaitu kata seorang, sebuah, sesuatu.
  1.  
7. Kata depan atau praepositio
Kata depan dipakai untuk menjelaskan pertalian kata-kata. Kata depan yang tulen adalah di, ke, dari. Di samping itu terdapat kata depan yang lain, yaitu pada, akan, dengan, serta, antara, untuk, dan sebagainya.
8. Kata keterangan atau adverbium
adalah kata yang menerangkan (1) kata kerja dalam segala fungsinya, (2) kata keadaan dalam segala fungsinya, (3) kata keterangan, (4) kata bilangan, (5) predikat kalimat, dan (6) menegaskan subjek dan predikat kalimat.
  • Kata keterangan waktu: dahulu, kemarin, hari ini, selamanya.
  • Kata keterangan modal, dibedakan menjadi:
-   kepastian, misalnya memang, niscaya, pasti, dan lain-lain.
-   Pengakuan, misalnya kata ya, benar, betul, sebenarnya.
-   Kesangsian, misalnya kata agaknya, barangkali.
-   Keinginan, misalnya kata moga-moga, mudah-mudahan.
-    Ajakan, misalnya kata baik, mari, hendaknya.
-   Kewajiban, misalnya kata harus, perlu, wajib.
-    Larangan, ialah kata jangan.
-    Ingkaran, ialah kata bukan, bukannya, tidak.
-    Keheranan, ialah kata mustahil, mana boleh.
  • Kata keterangan tempat dan jurusan, misalnya kata di sini, dari situ, ke sana, dari mana, dan sebagainya.
  • Kata keterangan kaifat atau kualitatif, misalnya perlahan-lahan, dengan gembira, kuat-kuat, selebar-lebarnya, dan sebagainya.
  • Kata keterangan derajat dan permana, misalnya kata amat, hampir.
  • Kata tekanan, ialah kah, gerangan, pula, pun, lah.
9. Kata sambung atau conjungtion
ialah kata yang menghubungkan kata-kata, bagian-bagian kalimat, dan kalimat. Yang termasuk kata sambung misalnya kata apabila, bilamana, lagi pula, dan, agar, karena, dan sebagainya.
10. Kata seru atau interjection
Kata seru ialah kata yang menirukan bunyi manusia. Yang termasuk golongan kata seru misalnya ya, wah, ah, hai, o, oh, cis, dan sebagianya.

0 comments:

Post a Comment