Apa
yang Dimaksud dengan Kekayaan ”Sejati”?
Kalau
untuk menunjukkan bahwa Anda orang kaya Anda harus mengatakannya kepada
orang-orang, berarti Anda belumlah benar-benar kaya.
-Joe E. Brown (Pelawak)
Apa yang dimaksud
dengan kaya? Maksud saya adalah kaya dalam arti yang sesungguhnya, yakni
benar-benar kaya? Tentunya kata kaya ini bisa kita artikan dengan cara yang
berlainan, bergantung pada interpretasi dari setiap
orang. Akan tetapi, bagi saya sendiri, yang dimaksud dengan kaya bukanlah hanya karena kita bisa membeli semua yang diinginkan (meskipun harus diakui, alangkah senangnya kalau kita bisa seperti itu!). Untuk saya, kaya yang sesungguhnya adalah kalau kita memiliki kebebasan.
orang. Akan tetapi, bagi saya sendiri, yang dimaksud dengan kaya bukanlah hanya karena kita bisa membeli semua yang diinginkan (meskipun harus diakui, alangkah senangnya kalau kita bisa seperti itu!). Untuk saya, kaya yang sesungguhnya adalah kalau kita memiliki kebebasan.
Untuk jelasnya, berikut
ini adalah definisi saya pribadi mengenai apa yang dimaksud dengan kaya. Dalam
definisi saya ini sudah tercakup semua hal paling positif yang akan kita
peroleh alau kita berhasil menjadi orang
yang benar-benar kaya:
Yang
dimaksud dengan kaya adalah kalau kita memiliki cukup uang dan cukup waktu
untuk melakukan apa yang kita inginkan, kapan pun kita mau.
Nah! Sekarang, apa
pendapat Anda? Apakah menurut Anda Bill Gates, yang sudah jelas-jelas adalah
orang yang superkaya raya, mempertahankan profesinya sebagai pemilik dan pucuk
pimpinan Microsoft karena dia terpaksa atau karena memang dia menginginkannya?
Yang jelas, Bill Gates memiliki cukup uang dan cukup waktu untuk melakukan apa
saja yang dia inginkan, kapan saja dia mau, karena ia sudah berhasil menjadikan
dirinya sebagai seorang kaya sejati. Oleh karena itu, dia tidak hanya
menjadikan dirinya orang yang berpenghasilan besar saja. Dengan demikian, kita
baru bisa dikatakan kaya sejati kalau kita bisa mendapatkan kita bisa
mendapatkan kebebasan.
Kekayaan
Berarti Memiliki Kebebasan untuk Memilih
Chuck Feeney adalah
juga orang kaya raya seperti halnya Bill Gates. Sebagai pendiri ratusan buah
toko bebas pajak di bandara-bandara seluruh dunia, Feeney adalah jelas orang
yang superkaya raya. Lebih tepatnya dia adalah mantan orang superkaya raya. Hal
ini karena pada tahun 1984, ia telah menyumbangkan 99,5% dari kekayaannya yang
berjumlah 3,5 milyar dolar kepada sebuah yayasan sosial. Sekarang ini, dia giat
menyumbangkan waktu dan uangnya untuk tujuan-tujuan sosial di seluruh dunia.
Baik Bill Gates maupun
Chuck Feeney memahami benar bahwa yang dimaksud dengan kaya yang sejati itu
adalah kalau kita memiliki kebebasan sepenuhnya untuk memilih cara kita meluangkan
waktu dan uang kita. Sementara Gates memilih untuk meluangkan waktunya dengan
menciptakan lebih banyak lagi kekayaan, Feeney memilih meluangkan waktunya
dengan jalan menyumbangkan kekayaannya. Hal yang memungkinkan kedua orang
tersebut bias memilih jalan hidupnya masing-masing adalah karena keduanya memang
samasama benar-benar kaya.
Luangkahlah
Waktu Anda dengan Bijak
Kebanyakan orang
mengira bahwa yang dimaksud kekayaan sejati adalah jika memiliki banyak uang
sehingga bisa membeli segala yang diinginkan. Akan tetapi, orang yang bijak
memahami betul bahwa kaya yang sejati bukan hanya berarti kita bisa lebih
banyak membeli sesuatu. Menurut mereka, kaya sejati itu juga jika kita bisa
lebih banyak waktu untuk melakukan apa yang ingin kita lakukan.
Coba Anda renungkan
sejenak. Bayangkan kalau kita sudah tua nanti. Rambut kita sudah mulai beruban
dan kita sedang duduk di depan rumah jompo. Saat itu, kita sedang berpikir ke
belakang, tentang waktu-waktu yang telah kita lewatkan dalam hidup ini. Menurut
Anda, hal-hal apa saja yang lebih kita sesali? Apakah kita lebih menyesal
karena kita tidak bisa membeli rumah yang lebih bagus? Atau, kita lebih
menyesal karena kita tidak bisa meluangkan lebih banyak waktu dengan anak-anak
ketika mereka masih kecil?
Lalu, hal mana yang
lebih Anda sesali? Tidak bekerja sungguh-sungguh di kantor sehingga karir kita
kurang maju? Atau menyesal karena tidak bisa meluangkan cukup waktu untuk orang
tua kita, atau untuk teman-teman kita pada saat mereka membutuhkan kita?
Waktu adalah suatu
komoditas yang sangat berharga, bahkan jauh lebih berharga daripada emas
sekalipun. Karena, setelah waktu berlalu maka waktu itu tidak pernah akan
kembali lagi! Contohnya, jika mobil kita rusak, kita bisa saja membeli mobil
yang baru. Kalau Anda kehilangan Anda kehilangan pekerjaan, Anda bisa mencari
pekerjaan lainnya. Kalau Anda kehilangan uang karena bisnis Anda gagal, Anda
bisa mencari uang dengan cara lain. Akan tetapi, Anda tidak
akan pernah mendapatkan waktu Anda kembali kalau sudah telanjur Anda lewatkan dengan sia-sia. Betul, kan? Jadi, jelasnya, kalau waktu sudah berlalu maka waktu itu akan hilang selamanya.
akan pernah mendapatkan waktu Anda kembali kalau sudah telanjur Anda lewatkan dengan sia-sia. Betul, kan? Jadi, jelasnya, kalau waktu sudah berlalu maka waktu itu akan hilang selamanya.
Sebuah peribahasa Cina
mengatakan: adalah lebih baik membuang semua kekayaan kita dalam sumur yang
dalam, daripada membuang sia-sia sedikit waktu yang kita miliki.
Oleh karena itu, kaya
sejati adalah kalau kita bisa memiliki cukup uang dan cukup waktu untuk
melakukan apa saja yang kita inginkan, kapan pun kita menginginkannya. Tidak
bisa dipungkiri lagi bahwa keuntungan terbesar kalau kita bias menjadi orang
kaya sejati adalah bahwa kita akan memiliki kebebasan untuk memilih dengan cara
apa kita meluangkan waktu kita.
Menciptakan
Penghasilan Merupakan Jebakan bagi Waktu Kita
Mungkin Anda pernah
mendengar tentang para dokter atau pengacara yang penghasilannya mencapai
$150.000 dolar per tahun. Akan tetapi, ironisnya, ironisnya, mereka sering
merasa terjebak dalam menjalani kehidupan ini. Kalau begitu, apakah menurut
Anda mereka itu adalah orang-orang yang sedang menciptakan kekayaan sejati?
Kalau kita membandingkan dengan definisi yang saya berikan di atas tentang arti
kata ”kaya”, jawabannya tentu ”tidak”.
Mengapa demikian?
Walaupun banyak profesional berpenghasilan besar dan mempunyai uang untuk
membeli dan melakukan apa yang diinginkan, kebanyakan dari mereka tidak punya
cukup waktu. Wajar saja sebab mereka harus bekerja habis-habisan. Mereka harus
bekerja keras untuk mendapatkan penghasilan agar mereka bisa mempertahankan
gaya hidup mereka. Mereka–yang terperangkap dalam pekerjaan, baik pekerjaan
yang berpenghasilan rendah maupun yang tinggi–adalah korban-korban dari
penciptaan penghasilan, bukan penciptaan kekayaan sejati.
Dengan menciptakan
penghasilan, berarti Anda melakukan barter antara
waktu Anda dengan uang yang Anda peroleh. Oleh karena itu, Anda tidak akan
mendapatkan uang kalau tidak bekerja. Baik untuk seorang pengumpul sampah
yang berpenghasilan hanya $5,15 per jammaupun seorang dokter ahli bedah jantung yang bisa berpenghasilan $5.000 per jam, penciptaan penghasilan itu sama-sama menggunakan sistem barter antara waktu dan uang tadi. Kalau kita bekerja 10 jam, kita bekerja 10 jam, berarti kita akan menerima bayaran sesuai
dengan 10 jam kerja kita.
waktu Anda dengan uang yang Anda peroleh. Oleh karena itu, Anda tidak akan
mendapatkan uang kalau tidak bekerja. Baik untuk seorang pengumpul sampah
yang berpenghasilan hanya $5,15 per jammaupun seorang dokter ahli bedah jantung yang bisa berpenghasilan $5.000 per jam, penciptaan penghasilan itu sama-sama menggunakan sistem barter antara waktu dan uang tadi. Kalau kita bekerja 10 jam, kita bekerja 10 jam, berarti kita akan menerima bayaran sesuai
dengan 10 jam kerja kita.
Hanya sayangnya,
penciptaan penghasilan itu bagaikan lingkaran setan. Oleh karena itulah, saya
menyebut penciptaan penghasilan ini seperti jebakan barter uang dan waktu.
Lebih memprihatinkan lagi, Jika lingkaran setan ini akan berhenti berputar pada
saat penghasilan Anda juga berhenti. Artinya, jika pekerja itu sakit, cacat,
atau diberhentikan, mereka tidak berpenghasilan lagi.
Kalau
Pengeluaran Sama dengan Pemasukan
Sekarang, marilah kita
melihat gambaran tentang profesional-profesional yang dianggap ”kaya”. Ambil
saja contoh John Smith, M.D., yang penghasilan tahunannya sebesar $150.000.
Kalau dibandingkan dengan penghasilan standar kebanyakan orang, jumlah $150.000
pertahun ini sudah sangat besar. Akan tetapi, orang-orang profesional seperti
ini lama-kelamaan menjadi begitu bergantung pada penghasilannya demi
mempertahankan gaya hidupnya. Mereka ini sudah masuk ke dalam perangkap barter
waktu dan uang tadi.
(Sumber: Hedges, Burke, 2001.
Copycat Marketing 101,
hlm. 29–35)
0 comments:
Post a Comment