Search This Blog

Thursday, 24 April 2014

Penggolongan Kata Menurut I. R. Poedjawijatna dan P. J. Zoetmulder (1955)


1.    Kata sebut
  • Konkret, yaitu manyatakan sesuatu yang sungguh-sungguh ada, misalnya bapak, anjing, pasir.
  • Abstrak, yaitu menyatakan sesuatu yang hanya ada dalam pikiran saja, misalnya pemandangan, kedudukan, kekuatan.
2. Kata tambah
  • Kata keadaan, misalnya baik, beristeri, mambabi buta.
  • Kata kerja, (a) transitif; dan (b) intransitif.
3. Kata ganti
  • Kata ganti orang, (a) orang pertama, misalnya aku, kami; (b) orang kedua, misalnya kamu, engkau; (c) orang ketiga misalnya dia.
  • Kata ganti tanya, misalnya mana, bilamana, mengapa.
  • Kata ganti tunjuk, ialah kata itu dan ini.
4. Kata keterangan tambah
  • Menunjuk waktu, misalnya belum, pernah, sekarang.
  • Menunjuk cara, misalnya entah, barangkali, agak.
  • Menunjuk tempat, misalnya ke sana kemari, kian kemari.
  • Menunjuk derajat, misalkan hampir, hanya, makin.
  • Menunjuk keadaan, misalnya sama, seperti, sia-sia.
  • Menunjuk sebab, misalnya karena itu, sebab itu.
5. Kata bilangan
  • Kata bilangan tentu, misalnya delapan, sembilan.
  • Tak tentu, misalnya beberapa, semua, banyak, sedikit.
  • Tingkat, misalnya kedua, kelima, dan seterusnya.
  • Pecahan, misalnya sepertiga, lima perempat.
Di samping itu terdapat kata penunjuk jenis, misalnya buah, biji, ekor.
6. Kata depan
  • Menyatakan hubungan alat, misalnya kata dengan.
  • Menyatakan hubungan bersama-sama, misalnya kata serta.
  • Menyatakan hubungan pelaku, misalnya kata oleh.
  • Menyatakan hubungan maksud dan tujuan, misalnya bagi, untuk.
  • Menyatakan hubungan hala, misalnya kata peri, hal, tentang.
  • Menyatakan hubungan sebab, misalnya kata karena, sebab.
7. Kata seru
Kata seru ialah kata yang menirukan suara yang merupakan seruan, misalnya bum, tik, astaga, wahai, aduhai.
8. Kata perangkai
Ialah kata yanag merangkaikan kalimat dengan kalimat lainnya, misalnya dan, lalu, bahkan, bahwa agar, akan, dan sebagainya.

0 comments:

Post a Comment