Jika kita merasa pusing saat mempelajari sesuatu tetapi tidak dapat menangkap maknanya, berarti kita belum menemukan strategi yang cocok untuk mempelajari hal itu. Betapa riangnya, seorang anak ketika berusaha menemukan sesuatu dalam suatu konsep yang dia pelajari, ternyata didapatkannya dengan cepat dan tepat. Ketepatan dan ketidaktepatan dalam belajar ditentukan oleh strategi belajar yang diterapkan.
Strategi belajar mengacu pada prilaku dan proses berpikir siswa yang mempengaruhi apa yang dipelajari, termasuk proses mememori dan metakognitif. Strategi adalah operator-operator koginitif yang langsung terlibat dalam menyelesaikan tugas belajar. Dalam penyelesaian belajar itu terdapat karakteristik belajar masing-masing individu. Dari karakteristik itu dapat digambarkan jenis utama strategi belajar.
Jenis utama strategi belajar terdiri dari:
1. Strategi Mengulang
1. Mengulang sederhana
Strategi mengulang sederhana digunakan untuk sekedar membaca ulang materi tertentu hanya untuk menghafal saja(contoh menghafal nomor telepon, arah tempat, waktu tertentu, daftar belanjaan). Memori yang sudah ada di pikiran dimunculkan kembali untuk kepentingan jangka pendek, seketika, dan sederhana.
2. Mengulang kompleks
Penyerapan bahan yang lebih kompleks memerlukan strategi mengulang yang kompleks. Menggarisbawahi ide-ide kunci, membuat catatan pinggir, dan menuliskan kembali inti informasi yang telah diterima merupakan bagian dari mengulang kompleks.
2. Strategi Elaborasi(PQ4R)
Elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga menjadi informasi baru akan menjadi lebih bermakna. Dengan strategi elaborasi, pengkodeaan lebih mudah dilakukan dan lebih memberikan kepastian. Strategi ini membantu pemindahan informasi baru dari meori di otak yang bersifat jangka pendek ke jangka panjang dengan menciptakan hubungan dan gabungan antara informasi baru dengan yang pernah ada.
Beberapa bentuk strategi Elaborasi adalah pembuatan catatan, analogi, dan PQ4R. Pembuatan Catatan adalah strategi yang menggabungkan informasi yang dipunyai sebelumnya dengan informasi baru yang di dapat memlalui poroses mencatat. Dengan mencatat siswa dapat menuangkan ide baru dari pencampuran dua informasi itu. Kemudian, Analogi merupakan cara belajar dengan perbandingan yang dibuat untuk menunjukkan persamaan antara ciri pokok benda atau ide, misalnya otak kita mirip dingan komputer yang menerima dan menyimpan informasi. PQ4R (Preview = membaca selintas dengan cepat, Question=bertanya, Read = membaca, Reflect = merefleksi, dan review = mengulang secara menyeluruh) merupakan strategi yang digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. PQ4R merupakan strategi yang terbukti efektif dalam membantu siswa menghafal isi bacaan.
3. Strategi Organisasi
Strategi organisasi membantu pelaku belajar meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan baru dengan struktur peongorganisasian baru. Strategi organisasi terdiri atas pengelompokan ulang ide-ide atau istilah menjadi subset yang lebih kecil. Strategi ini berperan sebagai pengidentifikasian ide-ide atau fakta kunci dari sekumpulan informasi yang lebih besar.
Bentuk strategi organisasi:
1. Outlining(membuat garis besar), Siswa menghubungkan berbagai macam topik atau ide dengan beberapa ide utama.
2. Mapping (Pemetaan Konsep), Dalam beberapa hal lebih efektif daripada outlining.
3. Mnemonic (membentuk kategori khusus), Secara teknik dapat diklasifikasikan sebagai strategi elaborasi dan organisasi. Menemonic membantu mengorganisasikan informasi menjadi memori kerja dengan membentuk asosiasi yang secara alamiah tidak bisa terjadi. Strategi Mnemonic terdiri atas pemotongan, akronim, dan kata berkait.
4. Strategi Metakognitif (“Learning How To Learn”)
Metakognitif berhubungan dengan dengan berpikir siswa tentang berpikir mereka dan kemampuan menggunakan strategi belajar dengan tepat. Metakognitif mempunyai dua komponen, yaitu pengetahuan tentang kognisi dan mekanisme pengendalian atau monitoring kognisi. Metakognitif mementingkan ”belajar bagaimana belajar”( Learning how to learn).
0 comments:
Post a Comment