Search This Blog

Wednesday 23 February 2011

Bahasa sebagai Alat Penginderaan manusia

Indera dan bahasa manusia itu rumit dan misterius. Kita tahu bahwa kita diciptakan untuk memiliki alat indera sejak lahir. Tidak semata-mata tuhan menitipkan alat indera pada manusia kecuali untuk kepentingan manusia, yaitu untuk berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Berinteraksi dan berkomunikasi adalah kebutuhan mahluk hidup, tanpa berinteraksi dengan lingkungan mustahil mahluk hidup dapat bertahan. Proses interaksi terjadi melalui penangkapan rangsang yang diterima alat indera dari energi yang terhambur dalam lingkungannya. Tanpa proses tersebut mustahil mahluk hidup dapat mengetahui bahaya yang ada disekitarnya.
Bagi manusia selain berinteraksi alat indera juga memiliki fungsi untuk berkomunikasi dengan sesama manusia lain. Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga dipahami apa yang dimaksud agar terjadi suatu hubungan atau kontak. Agar terjadinya hubungan tersebut manusia memerlukan media lain selain sekedar alat indera.

Media lain ini adalah bahasa. Bahasa adalah suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbiter, yang dapat diperkuat dengan gerak-gerik badaniah yang nyata. Ia merupakan simbol karena rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia harus diberikan makna tertentu. Simbol adalah tanda yang diberikan makna tertentu, yaitu mengacu kepada sesuatu yang dapat diserap panca indra.

Dan bahkan untuk menciptakan struktur bahasa dari bahan mentah yang relative tidak terstruktur atau kacau. Bayi bukanlah kertas kosong sehingga pengasuh bisa menuliskan aturan-aturan tata bahasa, melainkan kreator bahasa yang sangat aktif. Harus ada keadaan yang sangat luar biasa untuk mencegah para seniman bahasa kecil ini agar tidak mencapai tujuan mereka menyusuri tata bahasa mental yang lengkap dalam tahun-tahun pertama kehidupan mereka.

Jadi, bahasa adalah indera alamiah yang menyatukan semua manusia, menghasilkan satu perangkat aturan mental internal yang sangat halus dan rumit yang diperoleh tanpa sarana instruksi atau pendidikan formal. Tetapi, tetap saja ada perbedaan-perbedaan individual yang penting di antara kita.

Setiap orang normalnya memiliki lima / panca indera yang berfungsi dengan baik untuk menangkap rangsangan sehingga dapat memberikan respon sesuai dengan keinginan atau sesuai dengan insting kita. Orang yang cacat indra masih bisa hidup namun tidak akan bisa menikmati hidup layaknya manusia normal.

Disamping kelima alat indera tersebut, manusia juga memiliki bahasa sebagai alat yang membantu manusia berkomunikasi satu dengan lainnya. Bahasa merupakan elemen penting dalam berkomunikasi. Terkait dengan hal tersebut bahasa memiliki urgensi yang sangat dominan dalam keberlangsungan kehidupan sehari-hari.

Menurut Abdul Chaer (2007:33) dalam bukunya yang berjudul Linguistik Umum memaparkan sifat atau ciri bahasa yaitu (1) Bahasa adalah sebuah sistem; (2) Bahasa itu wujud lambang; (3) Bahasa itu berupa bunyi; (4) Bahasa itu bersifat arbitrer; (5) Bahasa itu bermakna; (6) Bahasa itu bersifat konvensional; (7) Bahasa itu bersifat unik; (8) Bahasa itu bervariasi; (9) Bahasa itu universal; (10) Bahasa itu produktif; (11) Bahasa itu bersifat dinamis; (12) Bahasa berfungsi sebagai alat interaksi sosial; (13) Bahasa itu merupakan identitas penuturnya.

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa alat indera dan bahasa saling berhubungan kegunaannya bagi manusia. Yaitu sebagai media komunikasi, alat indera sebagai media fisik sedangkan bahasa sebagai media verbal. Dengan hubungan ini kita dapat merefleksikan pengapilkasian alat indera dalam penggunaan bahasa.

0 comments:

Post a Comment